Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Prinsip Sukses Dalam Membangun Bisnis

Gambar
      Dalam dunia bisnis, kepercayaan atau kredibilitas seseorang menjadi pertimbangan untuk terus menjalin kerjasama dalam usaha. Tanpa itu, tentu saja bisnis yang dibangun akan mengalami kemerosotan dan tak akan berkembang. Berikut beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam membangun sebuah bisnis: 1.         Menjunjung Tinggi Kejujuran. Tidak sedikit pengusaha atau pedagang sukses yang awalnya hanya bermodal pada kredibilitas atau kepercayaan orang sekitar, teman, maupun keluarga dekat. Yang kemudian lingkaran kepercayaan itu meluas. 2.         Memegang Teguh Amanah. Selain jujur, hal penting lain yang tidak bisa dikesampingkan saat berkecimpung di dunia bisnis yakni soal keteguhan dalam memegang amanah. Amanah disini dapat diartikan berusaha menerima dan menjalankan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya. Tanpa sikap jujur dan amanah, dapat dipastikan seorang pebisnis akan ditinggalkan oleh relasi dan bahkan pelanggan-pelanggannya. 3.         Memberikan Pelayan

Optimistis Prospek Properti Oleh Bank BTN

Gambar
BANK BTN OPTIMISTIS TAHUN 2018 PROSPEK PROPERTI MASIH CEMERLANG Jakarta, 19 Desember 2017 lalu diadakan sebuah acara seminar bertajuk Rumah Layak untuk Rakyat, dengan mengusung tema “Dukungan Akses Perbankan Terhadap Program Sejuta Rumah” yang diadakan di JS Luwansa Hotel Kuningan – Jakarta Selatan. Sebelum acara seminar dibuka, para tamu yang hadir diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam acara seminar tersebut, Pak Maryono selaku Direktur Utama Bank BTN mengungkapkan setidaknya ada empat tantangan dari sektor properti di tahun 2018. Tantangan di sektor properti yang pertama adalah backlog atau kekurangan pasokan rumah hingga 13,38 juta unit karena tingginya kebutuhan rumah, namun tidak tercukupi pasokan. Kedua , tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti. Ketiga adalah regulasi pertanahan yang belum terstandarisasi untuk di setiap daerah. Dan yang keempat adalah sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MB