Zaman sekarang anak kecil sudah banyak senang menggunakan gadjet dengan semangat malah itu sebagai aktifitas sehari tampa lelah dan bosan. Bagaimana tidak..? kemanapun dia pergi selalu bawa gadjet. sayapun merasa heran dengan anak sekarang, masih kecil kebanyakkan sudah mengetahui cara menggunakan gadjet untuk main game, sehingga anak sudah bayak kecanduan memakai gadjet untuk BERBAGAI HAL.
Pada dasarnya anak tidak boleh berlebihan menggunakan gadjet tanpa di pantau oleh orangtua agar tidak terjadi anak dapat gambar / video yang negatif.
untuk menjaga anak menggunakan gadjet saya dapat referensi telah mengikuti lounching digital anak parenthink by mbak Mona Ratuliu. selain dia aktif di intertaiment ternyata penulis juga ya, buku pertama yang di terbit adalah DIGITAL PARENTHINK yang membahas TIPS MENGASUH KIDS ZAMAN NOW..hmmm penasaran sama bukunya.
Awalnya menulis buku waktu itu dari muncul banyak pertanyaan dari orang tua mulai mengenai anak tentang dan gadjet atau ttg sulit mengerti karekter anak zaman sekarang dan membahas seputar pola asuh pada anak.
Awalnya menulis buku waktu itu dari muncul banyak pertanyaan dari orang tua mulai mengenai anak tentang dan gadjet atau ttg sulit mengerti karekter anak zaman sekarang dan membahas seputar pola asuh pada anak.
Namun saya dapat menyaksikan mbak mona ratuliu di acara launch berlokasi di mall kemang. Saat Enji dan Mona di booking launch sedang membahas perbedaan pola asuh dari zaman ke zaman dan Harapan Mona Ratuliu dari peluncuran buku keduanya karena ingin memerdekakan kids Zaman Now dari stigma Negatif
sehingga mbak Mona membuat blog saking banyaknya pertanyaan seputar pola asuh dari teman2 ya sampai netizen twitter.
Ternyata buku Digital ParenThink ini udah buku ke-2 nya Mbak Mona Ratuliu lho. Semua berawal dari seringnya ikutan seminar parenting dan akhirnya ditulis dalam bentuk artikel-artikel pendek.
Buku ini dijual dengan harga 69 ribu. Khusus pembelian hari ini di lippo Mall Village kita bisa mendapatkan goodiebag menarik .
Digital ParenThink: Mona Ratuliu bertindak untuk Menyita Gadget dari anaknya Putri Sulung sehingga sukses untuk menerbitkan buku yang berjudul ParenThink pada 2015 lalu.
Namun Mona Ratuliu kembali untuk merangkul / menyapa orangtua dengan buku terbaru diterbit. Masih seputar pola mengasuh anak, kini Mona menitikfokuskan bahasan pada penggunaan gadget pada anak. Buku keduanya ini diberi judul Digital ParenThink.
Digital ParenThink asal mulanya dari kebingungan Mona mempunyai 3 anak dari Davina Shava Felisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila, di zaman era maju dan perangkat teknologinya yang kian canggih
Saya termasuk yang agak kewalahan mengejar perkembangan teknologi. Sebagai manusia yang pernah hidup di era sahabat pena, koleksi prangko, koleksi kaset, telepon umum, wartel, mesin ketik, dan hal ‘vintage’ lainnya, sungguh kadang saya merasa bingung dengan zaman ini.
Dengan figure publik kelahiran 1982 ini. Mona beralasan sehingga kebingungan, tidak tahu apa yang dia lakukan sehingga dia bimbang antara untuk memperbolehkan anak-anaknya bersentuhan dengan gadget atau tidak. Meski pada akhirnya anak-anaknya tak bisa menghindar dari perangkat teknologi mutakhir tersebut. Anak pertama Mon, Davina, berkenalan dengan gadget sejak kelas 4 SD dan Raka sejak usia lima tahun. Sejak saat itu anak-anaknya mengalami perubahan.
“Mima (panggilan Davina) mulai tidak suka berkegiatan selain aktivitasnya mengutak-atik smartphone,” ujar emeran Poppy dalam sinteron Lupus Milenia tersebut.
Begitu juga dengan Raka yang semakin hari kian akrab dengan tablet pintarnya, membuatnya enggan beraktivitas ke luar ruangan. “Kalau kami anggap dia sudah terlalu banyak bermain dan memintanya berhenti, dia akan cenderung marah,” papar Mona.
Hingga suatu hari Mona memutuskan menyita gadget dari Mima. Bukan hal mudah tentunya, baik bagi Mona maupun putri sulungnya. Di saat teman-teman seusianya sedang asyik gadget, menyitanya tentu ada konsekuensi tersendiri.
Mona kadang berfikir untuk yang terbaik pada anaknya, tidak di sangka mona yang di kemudian hari memikirkan untuk mencetuskan ide untuk menulis kisahnya sebagai orangtua menghadapi kids zaman now yang lagi trend dengan seputar gadjet. justru itu lahirlah buku Digital ParenThink. Tak hanya pengalaman langsung Mona dan keluarga dalam menghadapi gadget, Mona juga melengkapi bukunya dengan pengetahuan beberapa pakar di bidangnya masing-masing. Tak ketinggalan, kisah anak-anak yang sukses memanfaatkan gadget, seperti Naura (penyanyi), Naya (pengusaha slime), Keisya (sukses juala pastry di Instagram), hingga Rafi Ramadhan (pemusik). Layaknya pisau, gadget pun ada manfaatnya kok. Jadi, Digital ParenThink sebuah buku untuk panduan lengkap bagi orangtua dan anak milenial yang seru2 nya d zaman sekarang, anak tidak terlepas dari pantauan aktifitas menggunakan gadjet
Mona kadang berfikir untuk yang terbaik pada anaknya, tidak di sangka mona yang di kemudian hari memikirkan untuk mencetuskan ide untuk menulis kisahnya sebagai orangtua menghadapi kids zaman now yang lagi trend dengan seputar gadjet. justru itu lahirlah buku Digital ParenThink. Tak hanya pengalaman langsung Mona dan keluarga dalam menghadapi gadget, Mona juga melengkapi bukunya dengan pengetahuan beberapa pakar di bidangnya masing-masing. Tak ketinggalan, kisah anak-anak yang sukses memanfaatkan gadget, seperti Naura (penyanyi), Naya (pengusaha slime), Keisya (sukses juala pastry di Instagram), hingga Rafi Ramadhan (pemusik). Layaknya pisau, gadget pun ada manfaatnya kok. Jadi, Digital ParenThink sebuah buku untuk panduan lengkap bagi orangtua dan anak milenial yang seru2 nya d zaman sekarang, anak tidak terlepas dari pantauan aktifitas menggunakan gadjet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar