Siapa nih yang suka berdakwah? Tapi, tahu nggak sih jika berdakwah itu memiliki caranya sendiri yang tentunya agar dapat diterima masyarakat luas. Dakwah tidak mesti harus dilakukan di hadapan banyak orang, tidak harus dengan panggung serta berlatar belakang kalimat-kalimat dari kitab suci. Pun tidak melulu diisi dengan rangkaian acara yang dari dulu hingga sekarang konsepnya begitu-begitu saja.
Dengan mengusung konsep Islam “Rohmatan Lil Alamin”, pondok pesantren Al Mizan berhasil menciptakan festival musik, yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun.
Gagasan tentang dakwah melalui seni ini tidak bisa dilepaskan dari pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan, yaitu KH Maman Imanulhaq Faqih.
Perlu diketahui, jika Festival ini sebenarnya terinspirasi dari strategi dakwah yang dilakukan oleh beliau melalui grup gamelan sholawat Ki Buyut.
Jika melalui Ki Buyut, ia berdakwah dengan iman yang terbuka, maka di festival ini kita sebagai penonton akan menemukan berbagai keragaman yang bergerak dan membaur secara dinamis dan aktif.
Sudah satu dekade lebih, Kiai Maman berdakwah menggunakan syair.
Syair dan syiar menjadi satu kegiatan yang terdiri dua kata. Melalui syair-syair Ki Buyut, kita bisa mendengarkan dan memahami syiar-syiar keagamaan yang mengajak menuju kebaikan. Sebenarnya, sejak tahun kemarin, pemerintah Republik Indonesia, memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Al Mizan Sufi Festival.
Tahun ini, melalui Kementerian Pariwisata, Pemerintah sekali lagi menunjukkan dukungan terhadap penyelenggaraan festival musik sufi tersebut, dengan memasukkan festival ini ke dalam 100 Wonderful Events Indonesia.
Menurut rencana, festival ini akan diselenggarakan pada tanggal 29 September 2018.
Festival musik yang diselenggarakan di Ponpes Al Mizan ini nantinya akan menampilkan berbagai aliran musik sufi. Selain itu, juga akan ditampilkan ekspresi seni dari lintas iman, yang tentunya akan memperkaya pengetahuan kita terhadap ekspresi religius dari berbagai tradisi.
Bagi kamu yang ingin menghadiri pagelaran ini, tak usah takut atau ragu jika bakal tersesat. Sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat, tidak sulit untuk mencapai Majalengka menggunakan perjalanan darat. Semua jalur jalan dari Jakarta, Bandung, atau kota-kota lain sudah tersedia. Dan keberadaaan Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka tentunya akan mempermudah kalian yang berasal dari luar Pulau Jawa untuk berpartisipasi dalam festival ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar