Banyaknya buku di mana-mana tapi peminatnya membacanya sedikit yang ada di indonesia tapi banyak tidak melihat kedepannya dan keuntunggannya sebagai mana quotes yang pernah saya baca "Bahwa dengan membaca, seseorang dapat membuka jendela dunia".
Bye the way kebetulan saya sempat datang ke Perpustakaam RI beberapa waktu lalu, tepat di hari kedua acara Gramedia Writers and Readers Forum 2019 Perpustakaan Nasional RI, banyaknya edukasi yang dapat saya peroleh dengan mengikuti Talkshow bertema "Menghidupkan Kembali Karya Melalui Komunitas Literasi" oleh dua orang narasumber, yakni Kang Maman dan Kang Firman Venayaksa.
Tentunya banyaknya orang mau jika membaca itu tidak harus dipaksa . Anak akan cepat merasa jenuh dan puas jika kerena di paksa akan berakibat hal luarbiasa apalagi belajar pelajaran sekolah, kelamaan bisa engan atau malas belajar.
Adapun cara yang tepat bagi anak untuk gemar membaca Yaitu Dekatkan mereka dengan buku dan biarkan mereka membaca buku yang mereka sukai.
Membaca itu sangat penting baik anak - anak atau orang dewasa tapi tidak semuanya suka membaca, maka hendaknya kita dekatkan mereka dengan buku agar kemudian perlahan mereka menyukai buku dan mau membacanya. Sebagaimana yang dipraktikkan oleh Kang Firman, dimana ia mengajak Komunitas Motor untuk dapat membangun literasi. Awalnya tentu saja ditolak oleh anggota komunitas tersebut, akan tetapi Kang Firman tidak patah semangat untuk terus berusaha.
Kang Firman kemudian mengajak Komunitas Motor untuk melakukan touring, yakni mengantarkan buku ke di mana-mana. Nah, melihat antusias masyarakat yang menerima buku tersebutlah akhirnya Komunitas Motor tertarik untuk ikut membaca buku, lalu mereka pulalah yang kemudian minta dipilihkan buku-buku seputar motor oleh Kang Firman. Dari sanalah, kemudian minat membaca anggota Komunitas Motor mulai timbul, karena mereka terbiasa membaca hingga kemudian menyukai dunia membaca.
"Buku tidak hanya untuk dibaca, namun juga harus dapat menghidupkan apa yang ada di sekelilingnya!" Terang Kang Maman.
Terkadang, beberapa diantara kita buku hanya dianggap sebagai bahan bacaan saja, padahal dengan buku yang dibaca, seseorang bisa menjadi Enrichment, Empowerment dan Enlightment. Sebab, dengan membiasakan diri membaca buku, kita juga bisa jadi penulis dan berkarya.
Gundala Putra Petir oleh Abimana, Putri Ayudya, Danang dan Iman Syah Lubis,
Melihat trailernya sekilas di televisi Saya mendadak penasaran inggin mau nonton selanjutnya , saya menyangka jika film Barat ini bakalan seru. Ternyata, Gundala bukan film barat, namun film Tanah Air asli lho di Indonesia!! Saya terbilang bukanlah penyukai komik, sehingga saat Film Gundala ini akan tayang Saya tetap belum tahu jika Film tersebut diangkat dari cerita komik. FYI! Gundala Putra Petir ini ternyata merupakan komik yang telah ada dari 50 tahun lalu, yang merupakan karya Hasmi. Mantul banget yaa!
Traillernya dan Filmnya Keren banget teman-teman pasti ada yang berpikiran jika Gundala mirip super hero Luar Negeri, ya kan? Sama, awal pemikiran Saya, hehe...! Dan, ternyata Saya salah. FYI! Jadi, Gundala ini adalah sosok yang terinspirasi dari kisah di Tanah Jawa, sosok Ki Ageng Selo yang bisa menangkap petir. Dari kisah itulah kemudian akhirnya Gundala Putra Petir diangkat menjadi cerita komik, lalu kemudian kini diangkat ke layar lebar.
Gundala masih banyak toko jago lainnya Gundala ini bukanlah satu-satunya tokoh jagoan Indonesia, karena itu ingin menghidupkan kembali komik Indonesia inilah kemudian Iman Syah Lubis membangun Bumi Langit, yakni perusahaan Komik Indonesia tahun 2003 lalu.
Banyak masyarakat yang menunggu keseruan film Gundala ini? kalian bisa saksikan di Bioskop pada tanggal 29 Agustus 2019. Ajak keluarga dan teman-teman agar mereka ikut merasakan keseruan film Gundala!