Minggu, 01 September 2019

Keseruan Hari Terakhir GWRF 2019

Saya berkesempatan mengikuti acara Talkshow di perpustakaan nasional di acara tersebut nara sumbernya sudah sukses menjadi penulis yang banyak di minati masyarakat. Dan saya memiliki komunitas menulis banyak juga yang datang untuk melihat acara tersebut.  ketika kita berada ditengah-tengah acara di perpustakaan nasional dengan intensitas menulis yang intensif maka lambat laun akan memacu untuk menulis lebih baik. Sehingga dengan acara ini banyak kenal yang lain dalam komunitas menulis
Menulis sangat penting terutama akan mendapat info / wawasan sehingga banyak menjumpai ide - ide atau yang lainnya. dengan mengikuti acara di perpustakan nasional bisa juga menambah wawasan baru.



Nahh Kini banyak sekali menulis yang dengan mudah bisa diikuti, mulai dari mengikuti acara penulis, baik penulis online maupun menulis offline. Kedua komunitas ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk penulis online memiliki kelebihan dengan mudah berinteraksi antar anggota dalam menulis saat dimana saja dan kapan saja para anggota inginkan. Untuk penulis offline kelebihannya antar anggota bisa lebih dekat karena intensitas yang sering bertatap muka.







Terlepas dari kelebihan masing-masing dari narasa sumber di acara Gramedia Writer . ada beberapa manfaat ketika kita mengikuti acara menulis diantaranya;

Memompa semangat menulis

Dalam menulis bisanya terdiri dari berbagai kemampuan mulai dari kemampuan dasar hingga kemampuannya tingkat dewa. Bagi  yang memiliki kemampuan dasar maka dengan mengikuti akan memompa semangat untuk menulis. Pada awalnya malas-malasan untuk menulis menjadi semangat karena mendapatkan inspirasi menulis dari nara sumber tersebut

Meningkatkan kemampuan menulis

Kemampuan menulis diperoleh melalui proses yang panjang, proses ini tentunya melalui proses belajar yang dilakukan dengan penuh kesungguhan. Dengan mengikuti acara Gramedia Writer apapun kesalahan penulisan,  bisa langsung memberi question pada nara sumber agar mengoreksi masukan yang lebih baik.

Tentunya saya suka dengan acara di Perpustakaan Nasional dengan tema "Gramedia Writers and Readers Forum". Kebetulan saya saya dapat jadwal yang membahas tentang Puisi dan Prosa oleh Sapardi Djoko Damono dan Yudhistira Massardi, menjelaskan kepada kami tentang Keadilan oleh Sindhunata dan Andi Tarigan, serta Padaempatannya, Pak Yudhistira memaparkan jika beliau pernah mengalami kesulitan saat awal membuat novel, sebab saat akan menuangkan ide membuat novel kemudian ia tulis, ternyata yang mengalir adalah puisi dan prosa. "Saya kemudian mencoba lagi untuk membuat novel, namun tulisan yang mengalir tetap saja puisi dan prosa meskipun telah mencoba berulang kali!" jelas Pak Yudhistira.




Ada juga sosok yang hebat lagi adalah Pak Yudhistira, Pak Sapardi juga telah banyal di kenal masyarakat tentuny dia seorang penulis puisi dan prosa. Dengan adanya mereka sepakat jika antara puisi dan prosa lebih enak menulis puisi gaess,  sebab prosa lebih banyak membutuhkan waktu dan prosesnya lebih panjang. Untuk mencari inspirasi, tentunya mudah didapatkan dimana saat sekarang ini sudah ada teknologi yang dapat membantu dalam mencari ide menulis tersebut, baik ide untuk menulis puisi maupun ide untuk menulis prosa. Dia menjelaskan kepada kami "Saya saja dulunya jika ingin mencari inspirasi tentunya dengan menggunting majalah ataupun koran. Berbeda dengan zaman sekarang, sudah ada teknologi yang bisa dimanfaatkan dan pastinya membantu, curi saja idenya kemudian kita tiru!" Jelas Pak Sapardi dengan wajah yang ceria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanita dan Kusta

Sangat disayangkan bahwa wanita yang menderita penyakit kusta sering mengalami stigmatisasi dan kucilkan. Ini adalah masalah serius yang tel...