Nonton di Bioskop dari Film MNCP Movie telah merilis trailer 99 Nama Cinta, film karya sutradara Danial Rifki dan penulis naskah Garin Nugroho.
Film sebentar lagi di tayangkan di bioskop-bioskop Indonesia, ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Deva Mahenra, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Robby Purba, Donny Damara, Ira Wibowo dan Dzawin.
Kemudian film ini bercerita tentang Talia (Acha Septriasa), seorang presenter sekaligus produser acara gosip yang sedang melejit dan mendapat perhatian publik. Acaranya sering mendapat peringkat yang bagus.
Dengan presenter sekaligus produser acara gosip yang selalu menjadi topik infotainment, mendadak berubah drastis saat bertemu Kiblat, seorang ustaz muda yang muncul di kantornya untuk memberikan pelajaran agama kepada Talia atas kehendak almarhum ayah Talia kepada Kiblat sebagai hutang budi. Sejak pertemuan itu, karier Talia merosot jatuh gara-gara kesalahan kecil, tapi tak disangka, Kiblat lah yang membantunya bangkit dari keterpurukannya. Kedekatannya dengan Kiblat menimbulkan getar-getar cinta dalam hati Talia yang selama ini terasa kosong. Namun, semuanya buyar ketika mendengar gosip bahwa Kiblat hendak dijodohkan dengan Husna, seorang pengajar baru di pesantren milik keluarga Kiblat. Mampukah Talia memenangkan hati Kiblat?
Pada awalnya Talia tidak menyangka tamunya itu adalah Kiblat (Deva Mahenra), teman masa kecilnya dahulu. Kiblat yang merupakan seorang ustaz bermaksud memberikan pelajaran agama kepada Talia. Hal ini Kiblat lakukan karena mendapat amanat dari ayah Talia sebelum meninggal.
Seiring pertemuan itu, akibat beberapa masalah kecil, karier Talia merosot jatuh. Dalam kondisi terpuruk itu, ternyata Kiblat yang membantu Talia bangkit dari keterpurukannya. Kebersamaan dan kedekatannya dengan Kiblat menimbulkan getar-getar cinta dalam hati Talia yang selama ini terasa kosong.
Namun hal itu tidak berjalan lancar. Ada isu bahwa Kiblat akan dijodohkan dengan Husna, seorang pengajar baru di pesantren milik keluarga Kiblat. Ini akan menjadi semakin sulit untuk Talia, mungkin juga untuk Kiblat.
Garin sangat terinspirasi sebagai penulis naskah memberikan sentuhan religi dalam 99 Nama Cinta. Dia ingin memberikan sentuhan yang berbeda dari film-film terdahulunya. Garin menambahkan bahwa dengan mengingat 99 nama Tuhan, banyak masalah hidup yang bisa dipecahkan.
“Tapi kok 100? Karena satunya buat manusia kan, cinta itu," kata Garin seperti dilansir Antara.
Garin Nugroho merupakan sutradara kawakan Indonesia yang sudah malang melintang di dunia layar lebar. Salah satunya filmnya berjudul Kucumbu Tubuh Indahku (2018) sempat mendapat penolakan dari Front Pembela Islam (FPI).
Baca juga: FPI Tolak Film Kucumbu Tubuh Indahku yang Diseleksi Komite Oscar
Akan tetapi, film tersebut justru mewakili Indonesia dalam seleksi nominasi Oscar 2020 untuk kategori Film Internasional Terbaik. Sepanjang karirnya, Garin telah mendapat beberapa penghargaan baik di dalam maupun luar negeri.
Film Cinta dalam Sepotong Roti membawa Garin mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dan Cerita Asli Untuk Film (Piala Citra 1991 di Indonesia) serta Sutradara Pendatang Baru Terbaik (Asia Pacific Film Festival di Seoul).
Pada ajang Piala Citra, Garin juga mendapat penghargaan Sutradara Terbaik tahun 2008 melalui Under the Tree dan Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik tahun 2006 melalui Opera Jawa. Tahun 1998, melalui Daun di Atas Bantal, dia mendapat penghargaan dalam kategori Skenario Terbaik di Asia Pacific Film Festival.
Kemudian Festival des 3 Continents di Nantes, Perancis, tahun 1997 melalui film Bulan Tertusuk Ilalang, Garin menjadi Sutradara Terbaik.
Dan Danial Rifki sebelumnya menjadi sutradara Meet Me After Sunset (2018), Spy In Love (2016), Melbourne Rewind (2016), Haji Backpacker (2014), La Tahzan (2013), Anak-anak Lumpur (2009) dan Karena Aku Sayang Markus (2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar