Sabtu, 13 Februari 2021

Bersama Mewujudkan Program Langit Biru

 

Bersama Mewujudkan Program Langit Biru pertamina


Program langit biru ramah lingkungan mari kita jaga agar udara kita tetap segar. Tentunya kita menghirup udara segar dan bersih bukan hanya menyegarkan pernapasan saja. Bukan itu saja , manfaat udara bersih untuk kesehatan fisik dan mental juga sangat banyak lho.


Namun udara yang bersih lagi sehat berbeda dengan udara yang biasa kita hirup dalam suasana hiruk pikuk, seperti daerah perkotaan. Jika udara menjadi bersih dan sehat ini merupakan udara yang murni, sejuk, dan terasa segar apabila kita hirup dan masuk ke dalam tubuh / paru- paru kita


Udara sebagai hal yang sangat vital bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Tanpa adanya udara, makhluk hidup tentunya tidak akan bisa bertahan hidup lama.


Pentingnya kita menjaga udara  yang ada di Bumi ini karena sangat bermanfaat bagi manusia, terutama untuk kepentingan bernafas, yakni gas Oksigen. Oleh sebab itu Oksigen ini sangat dibutuhkan untuk bernafas, maka dari itulah udara ini dianggap sebagai komponen yang sangat dibutuhkan di setiap saat seperti manusia maupun makhluk hidup lainnya


Nah tapi perlu kita pantau di kota hampir semua kota besar di dunia dapat dirasakan polusi udara yang tidak sehat. Tentu, Anda sudah gerah sehingga melihat langit yang berwarna abu-abu setiap hari. Karena itu, kita bisa mulai dengan melakukan cara mengatasi polusi udara yang bisa dilakukan secara sederhana oleh diri sendiri.


Polusi udara yang dibiarkan terus bertambah parah tidak hanya mengganggu pernapasan saja, tapi bisa juga akan berpengaruh pada kondisi kesehatan secara umum


Menjaga udara menjadi segar dan sehat, langkah besar tersebut pasti selalu dimulai dengan langkah kecil yang bisa kita lakukan sendiri. Jadi, jangan tunda lagi untuk mulai mengatasi polusi udara, Nah mulai kita jaga Program Langit Biru.


Sudah lama  program Langit Biru telah berjalan semenjak 1996, bahkan  Kementerian Negara Lingkungan Hidup melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 1996. Namun untuk menjadikan wilayah JaMaLi menjadi wilayah yang benar-benar memiliki kualitas udara yang baik / segar, tentunya butuh waktu dan kerjasama semua pihak terutama pengguna kendaraan itu sendiri.



Saya telah mengikuti acara  "Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru" yang diselenggarakan atas kerjasama YLKI dengan Kantor Berita KBR (11/02/2021).


Bersama Mewujudkan Program Langit Biru pertamax



Menjelaskan disebabkan konsumsi BBM ramah lingkungan di Indonesia masih minim, sebagaimana berdasarkan data Pertamina, konsumsi BBM gasoline khususnya di Jawa, Bali dan Madura sejak tahun 2020 per Januari hingga Juni 2020 terdiri dari pertalite 65%, premium 18,4%, pertamax 15,8% dan turbo hanya 0,8%. Seperti yang kita ketahui, pulau Jawa termasuk berpenduduk terbanyak di Indonesia. Bisa dibayangkan, dengan jumlah penduduknya yang banyak, dan menggunakan kendaraan pribadi dengan penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan, berapa persen indeks kualitas udara kita


Pemerintah menganjurkan perlunya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan BBM Ramah Lingkungan. Apalagi masyarakat kita pada kendara umumnya memilikian roda dua. 


Bersama Mewujudkan Program Langit Biru kota


Perlu kita ketahui menggunakan BBM tidak ramah lingkungan (1 motor menghasilkan 8.500 ton polutan/ hari x 2 motor = 17.000 ton polutan/hari) dikali 20 kepala keluarga dalam 1 RT, maka sebanyak 340.000 ton polutan/ hari untuk 1 RT saja yang menyebar mengotori kualitas udara.


Pada umumnya masyarakat banyak tidak tahu akibat polusi udara dari mulainya memilih BBM yang harga murah, Kesadaran masyarakat inilah yang perlu digalakkan bersama, karena pada kenyataannya masih banyak masyarakat memikir murah tapi resiko udara untuk masa panjang belum  mengetahui hal ini.


Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar pencemaran udara makin berkurang, yakni dengan mengajak masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan melalui program Langit Biru wilayah JaMaLi (Jawa, Madura dan Bali).


Sebenarnya, program Langit Biru telah diluncurkan pertama kali pada tahun 1996, oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 1996. Hanya saja, untuk menjadikan wilayah JaMaLi menjadi wilayah yang benar-benar memiliki kualitas udara yang baik, tentunya butuh waktu dan kerjasama semua pihak terutama pengguna kendaraan itu sendiri.


Pasalnya, kesadaran masyarakat yang masih minim inilah menjadi kendala terbesar dalam mewujudkannya. Dalam hal ini, melalui webinar yang Saya ikuti beberapa hari lalu dengan tajuk "Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru" yang diselenggarakan atas kerjasama YLKI dengan Kantor Berita KBR (11/02/2021), mengajak semua lapisan masyarakat akan pentingnya menggunakan BBM Ramah Lingkungan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanita dan Kusta

Sangat disayangkan bahwa wanita yang menderita penyakit kusta sering mengalami stigmatisasi dan kucilkan. Ini adalah masalah serius yang tel...