Banyak yang belum paham betapa pentingnya memiliki simpanan seperti investasi. Nah investasi berbeda dengan simpanan karena investasi merupakan dana yang dialokasikan kepada suatu instrumen agar menghasilkan cuan atau keuntungan di masa mendatang.
Nah apa itu simpanan yaitu, dana yang terparkir atau disimpan pada suatu tempat baik perbankan atau jenis penyimpanan dan lainnya. Tentu nilainya tidak akan bertambah bahkan bisa menurun karena dipengaruhi oleh faktor eksternal misalnya inflasi. Nah perlu diketahui prinsip utama dari investasi adalah menjaga keutuhan aset.
investasi adalah penanaman modal berupa uang ataupun aset yang dilakukan oleh individu ataupun perusahaan terhadap aset finansial lain, selama kurun waktu yang ditentukan untuk mendapatkan keuntungan.
Kemudian, Investasi untuk menjaga utuh dalam pengertian aman dan memberikan tambahan imbal hasil yang minimal dapat mengimbangi pengaruh faktor eksternal yang menyebabkan nilai aset itu menyusut.
Nah tentu anda mau terlebih dahulu mengenal mengenal tujuan kita investasi karena investasi menghasilkan keuntungan dari investasi umumnya berasal dari kenaikan harga aset, bunga atau dividen. Nih ada contohnya Anda membeli aset properti seharga Rp 1 miliar. Setelah beberapa tahun, nilai properti tersebut tumbuh menjadi Rp 1,5 miliar. Jika Anda menjualnya dengan harga Rp 1,5 miliar, berarti Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 juta.
Selain dari kenaikan harga aset, keuntungan investasi juga dapat berasal dari bunga. Contoh keuntungan yang berasal dari bunga ini bisa dijumpai pada investasi peer-to-peer lending. Dengan meminjamkan sejumlah uang kepada orang atau badan usaha yang membutuhkan, Anda akan mendapatkan bunga sekian persen.
Berinvestasi banyak yang mengejar keuntungan
Meski menjanjikan keuntungan, ada risiko yang harus ditanggung oleh setiap investor atau orang yang berinvestasi. Risiko ini bisa berupa penurunan nilai aset atau bahkan kehilangan modal secara keseluruhan.
Besarnya risiko investasi sangat bervariasi tergantung dari jenis investasi yang dipilih. Ada beberapa aset yang memiliki risiko besar, ada juga yang kecil. Besar kecilnya risiko ini biasanya juga berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang bisa diperoleh.
Dikarenakan adanya risiko investasi inilah, investor harus cerdas dalam menyusun portofolio dan melakukan diversifikasi. Dengan cara inilah risiko investasi dapat ditekan. Bahkan, bukan tidak mungkin Anda bisa tetap menikmati keuntungan meski ada beberapa aset yang nilainya turun.
Tujuan Investasi
Secara garis besar, tujuan investasi memang untuk mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, tujuan investasi bukan hanya itu saja. Berikut beberapa tujuan lain yang juga perlu Anda ketahui.
1. Mengamankan Kekayaan dari Inflasi
Setiap tahunnya, nilai mata uang cenderung terus mengalami penurunan. Naiknya harga-harga barang adalah salah satu indikasi bahwa nilai mata uang terus turun mengikuti angka inflasi.
Dengan melakukan investasi, penurunan nilai mata uang yang berdampak pada menurunnya kekayaan bisa ditekan. Sebagai contoh, rata-rata inflasi setiap tahunnya adalah 3%. Jika Anda berinvestasi pada aset finansial yang menjanjikan keuntungan minimal 3% per tahun, efek inflasi tidak akan begitu menggerus kekayaan yang dimiliki.
2. Sebagai Dana Pensiun
Anda tentu tidak bisa terus bekerja. Saat memasuki usia senja dan kondisi fisik tak lagi prima, di saat inilah Anda harus beristirahat dari hiruk pikuk dunia. Masa-masa pensiun seperti ini jelas harus dipersiapkan sejak dini. Meski sudah tidak lagi bekerja, Anda tentu tetap memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
Investasi merupakan sumber passive income yang akan terus menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan baik. Meski tidak lagi bekerja, Anda tetap memiliki sumber pemasukan.
3. Sebagai Dana Pendidikan Anak
Mayoritas first jobber mungkin belum menikah. Akan tetapi, Anda tentu berharap kelak bisa menikah, membangun keluarga dan memiliki keturunan. Saat sudah memiliki anak, pengeluaran dipastikan semakin membesar. Dari beberapa pos pengeluaran yang ada, biaya pendidikan anak sering kali memiliki porsi yang cukup besar.
Dana pendidikan anak dapat dipersiapkan dengan cara berinvestasi. Sebagai informasi, rata-rata biaya pendidikan mengalami kenaikan di kisaran 3% setiap tahunnya. Dengan berinvestasi pada aset yang menawarkan return di atas 3%, dana pendidikan anak dapat dipersiapkan dengan lebih mudah.
Cara Berinvestasi
Kini Anda sudah memiliki gambaran tentang apa itu investasi. Meski sudah mengetahui keuntungan berinvestasi, mungkin banyak dari Anda yang masih bingung tentang bagaimana cara investasi yang benar.
1. Menentukan Tujuan Investasi
Sebelum berinvestasi, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tujuan investasi. Tujuan berinvestasi ini cukup beragam. Misalnya saja untuk mempersiapkan dana pernikahan, membeli rumah, membeli kendaraan, pendidikan anak, atau mempersiapkan dana pensiun.
2. Memahami Profil Risiko
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya kenali profil risiko Anda. Profil risiko ini menentukan daya tahan Anda terhadap risiko.
Dalam dunia investasi, dikenal tiga tipe profil risiko, mulai dari konservatif, moderat hingga agresif. Profil risiko konservatif memiliki tingkat toleransi risiko paling tipis. Di sisi lain, profil risiko agresif memiliki tingkat toleransi tertinggi dibandingkan dua tipe yang lain.
3. Kenali Jenis Investasi
Anda tidak mungkin bisa berinvestasi tanpa mengenali jenis investasi yang ada. Untuk itu, setidaknya Anda harus mengenali beberapa di antaranya, khususnya investasi-investasi yang populer dan menguntungkan di Indonesia.
Beberapa jenis investasi yang populer di Indonesia ini di antaranya ada deposito, emas, properti, reksa dana, saham dan peer-to-peer lending. Setelah mengenal jenis-jenis investasi yang ada, Anda bisa mulai memilih investasi mana yang paling sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda.
4. Cari Investasi yang Sesuai
Kini Anda sudah memiliki bekal yang cukup untuk mulai berinvestasi. Selanjutnya Anda tinggal memilih investasi mana yang bisa memenuhi tujuan investasi dan sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki.
Saat mulai berinvestasi, mulailah dengan dana kecil. Tidak ada salahnya jika pada masa-masa ini Anda mencoba semua jenis investasi yang menurut Anda cukup memenuhi kriteria. Jika sudah menemukan aset investasi yang paling cocok dan paling menguntungkan, Anda bisa mulai lebih fokus pada aset tersebut.
Investasi memang memiliki risiko. Meski demikian, risiko yang ada sebenarnya berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh nanti. Selain itu, Anda juga harus siap dengan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Agar aset yang Anda kumpulkan tidak habis karena risiko-risiko yang sulit diprediksi, perlindungan asuransi juga dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar