Beberapa bulan berlalu saya sering dapat informasi bahwa maraknya berbagai jenis penipuan dan ramai beredar di ragam kanal media sosial, mulai dari WhatsApp, Instagram, hingga Twitter.
Perlu saya ulaskan sampai tuntas agar tidak ketinggalan informasi tentang Menjadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Dari Kejahatan Siber ada beberapa terdapat modus aksi social engineering yang saat ini sedang marak.
Setidaknya kita harus literasi agar dapat informasi benar tentu saja kita bisa menjelaskan kepada rekan atau kerabat sebagai penyuluh digital yang baik.
Nah perlunya kita harus waspadai terhadap modus penipuan yang ngaku petugas Bank BRI ternyata dia berpura-pura untuk menyakinkan bahwa dia sesungguhnya petugas bank BRI, mulai dengan ngomong basa - basi akan tetapi dia meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi.
Selain itu ada juga modus penipuan yang menghubungi nasabah lewat telepon, akun media sosial, email, dan website bank.
Di saat dapat info dari bank jangan mudah percaya kita perlu waspadai sebab sudah banyak modus kejahatan belakangan ini
Yang perlu kita waspadai :
Info perubahan tarif transfer bank
Mestinya kita harus teliti terhadap penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi dari telpon, email WA dll, kerab sekali memberi info perubahan tarif transfer bank kepada korban .
Tawaran menjadi nasabah prioritas
Dan perlu kita ketahui biasanya penipu senantiasa meminta korban mengisi tautan atau link formulir yang meminta data pribadi,baik itu mulai dari nama seperti PIN, OTP, dan password dll.
Akun layanan konsumen palsu
Selain itu Penipu menawarkan berbagai bentuk iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi.
Sehingga penipu langsung meminta korban memberikan data pribadi semuanya , seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password dll.
Kita harus tahu bahwa akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan.
Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
Tawaran menjadi agen laku pandai
Hati - hati jika dapat tawaran dengan iming imingnya para Penipu penawaran jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentrasnfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.
Tips hindari penipuan mengatasnamakan bank
Berbagai modus penipuan tersebut sebenarnya dapat dihindari oleh masyarakat dengan cara meningkatkan kewaspadaannya.
saluran komunikasi resmi bank menjadi upaya pertama yang dapat dilakukan oleh nasabah.
Kita tidak mudah untuk panik ketika pelaku mencoba menyampaikan informasi seolah hal tersebut bersifat mendesak, seperti mengatakan kartu ATM terblokir atau menawarkan promo yang menggiurkan.
Sebab dengan tidak panik, nasabah tidak mudah dikontrol karena pelaku kerap memanfaatkan psikologis nasabah yang panik untuk mengakses informasi perbankan nasabah
Tips selanjutnya adalah tidak mudah panik ketika pelaku mencoba menyampaikan informasi seolah hal tersebut bersifat mendesak, seperti mengatakan kartu ATM terblokir atau menawarkan promo yang menggiurkan.
Upaya tersebut biasanya dilanjutkan pelaku dengan menanyakan informasi perbankan nasabah, seperti nomor rekening, nomor pin, hingga kode OTP.
Dengan tidak panik, nasabah tidak mudah dikontrol karena pelaku kerap memanfaatkan psikologis nasabah yang panik untuk mengakses informasi perbankan nasabah.
Kerap kali pelaku phising biasanya mengaku sebagai pihak atau institusi yang punya wewenang. Dengan melampirkan situs atau email palsu yang terlihat meyakinkan, banyak orang berhasil dikelabui.
Korban juga seringkali diberi ancaman, seperti nomor rekening akan terblokir atau tidak lagi bisa dipakai. Jadi, mereka memilih untuk menuruti prosedur yang diarahkan oleh para pelaku.
Istilah phising ini berasal dari kata fishing yang berarti memancing. Kegiatan tersebut memang bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi mereka secara sukarela tanpa sadar.
Padahal informasi yang dibagikan tersebut akan digunakan untuk tujuan kejahatan dan bisa membuat kerugian besar. Misal, dijadikan pinjaman online atau menipu banyak korban lainnya
Jadi kita harus hati - hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI mending kita langsung aja ke kantor bank agar kita terhindar dari penipuan di media sosial dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar