![]() |
Dok. Pribadi |
Cuaca tidak begitu terik, namun hawanya membuat gerah. Jika dulu sehabis mandi tubuh terasa segar cukup lama, akhir-akhir ini berubah, lima menit setelah mandi kembali gerah. Kondisi seperti ini berlangsung juga di beberapa wilayah lainnya, bahkan ada juga kota di Indonesia yang suhunya sudah mencapai 37,2°C. Hal ini tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama dalam menjaga alam ini, sebab akan diwariskan ke generasi mendatang.
Sudah sering terjadi cuaca ekstrim melanda, bahkan dapat menghilangkan nyawa akibat pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini. Tidak mudah memang, mengajak semua orang untuk turut serta sadar dalam menjaga lingkungan meskipun hanya dengan hal-hal kecil, akan tetapi kita bisa memulainya dari diri sendiri.
Jadi teringat masa kecil dulu, Saya bersama beberapa orang teman pergi ke hutan yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah, mencari kayu bakar dengan mengumpulkan ranting-ranting. Udara begitu segar terasa saat menarik napas panjang, bahkan terdapat tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. Jauh berbeda dengan keadaan hutan ketika kini usiaku 30-an, sering terjadi pembakaran lahan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga sering terjadi longsor bahkan tahun lalu kampungku yang tidak pernah diguyur banjir kini menjadi langganan banjir yang cukup besar dan udara sejuk yang biasa kuhidu di masa kecil dulu pun telah mulai menghilang.
Perlu diketahui, jika Indonesia merupakan negara dengan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia dan di seluruh wilayah Asia yang tersebar di wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua. Namun, berdasarkan data riset yang dilakukan oleh WALHI menjelaskan jika lahan seluas 159 juta hektar telah terkapling, sebanyak 82,91% wilayah daratan dan 29,75% wilayah lautan, secara legal telah dikuasai korporasi. Hati pun memiliki pertanyaan, apakah generasiku kelak masih dapat menikmati indahnya alam? Masihkah dapat menghirup udara segar?
Langkah Kecil Menuju Perubahan Besar.
Seandainya semua mau bahu-membahu menjaga kelestarian alam, tidak membakar lahan, tentu saja keindahan alam untuk generasi mendatang bukan hanya isapan jempol semata. Namun, tidaklah mudah mengajak semua orang untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan meskipun hanya dengan hal-hal kecil, akan tetapi kita bisa memulainya dari diri sendiri.
Dalam menjaga agar lingkungan tetap asri dan lestari, tentunya Saya melakukan beberapa hal kecil berikut:
- Bepergian Menggunakan Transportasi Umum.
Siapa yang hingga kini masih menggunakan transportasi umum? Itu artinya kalian sudah melakukan satu langkah besar dalam mengurangi polusi udara, bahkan kita juga telah ikut serta mengurangi kemacetan dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang sering dialami pengguna kendaraan pribadi.
Transportasi umum yang biasa Saya gunakan untuk bepergian yakni commuter line, bus Transjakarta hingga MRT. Dengan begitu Saya tidak perlu mengalami kemacetan lagi, dan Saya pun lebih mengirit pengeluaran.
- Mengurangi Penggunaan Plastik.
Hampir setiap melintasi jalanan lengang Saya menemukan tumpukan sampah bahkan sampah plastik berserakan di jalan. Mahalnya tarif sampah membuat beberapa masyarakat lebih memilih membuang sampah itu ke tempat lain yang dirasa cukup aman untuk membuang sampah-sampah tersebut. Untuk meminimalisir sampah yang dibuang sembarangan, mungkin ada baiknya tidak dikenakan tarif.
Selain itu, langkah kecil lainnya yakni dengan membawa bekal makan dan minuman sendiri dari rumah, membawa tote bag ketika berbelanja dan masih banyak hal lainnya di sekitar kita.
Sudah seharusnya #BersamaBergerakBerdaya dalam menjaga hutan dan kelestarian lingkungan, karena selain memiliki manfaat jangka pendek, hutan juga memberikan manfaat jangka panjang yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang #UntukmuBumiku . Itulah beberapa langkah kecil yang biasa Saya terapkan dan bisa kalian ikuti. Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!
Sumber:
https://dishub.jogjaprov.go.id/berita/10-manfaat-yang-bisa-didapat-saat-naik-angkutan-umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar